Azrul Azwar
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
PENDAHULUAN
Keppres No 238 tahun 1961 menyebutkan
bahwa Gerakan
Pramuka adalah satu-satunya organisasi yang mendapat tugas menyelenggarakan
pendidikan kepanduan di Indonesia. Adapun
yang dimaksud dengan pendidikan kepanduan (baca kepramukaan) disini ialah proses
pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak dan budi
pekerti generasi muda yang luhur. (KepKwarnas No 220 tahun 2007).
Untuk dapat
menyelenggarakan pendidikan kepanduan dan/atau kepramukan tersebut banyak hal yang harus
dipersiapkan. Salah satu diantaranya adalah tersedianya pelbagai sarana dan
prasarana pendidikan.
Sebenarnya dalam konsep
pendidikan kepramukaan yang
dimaksud dengan sarana dan prasarana pendidikan tersebut adalah alam raya (bumi, air, angkasa) dengan pelbagai kekayaan yang dimilikinya.
Para Pembina, dengan menggunakan Metoda Kepramukaan, menyampaikan Prinsip Dasar
Kepramukaan (nilai-nilai dan keterampilan kepramukaan) kepada para peserta
didik (mulai dari tingkat siaga sampai dengan tingkat pendega) di alam terbuka. Representasi dari sarana dan prasarana
pendidikan di alam terbuka tersebut,
adalah bumi perkemahan,
yang pada saat ini telah banyak dimiliki oleh pelbagai organisasi kepanduan di
dunia, baik yang berskala lokal, nasional, regional maupun internasional.
Lalu jika pada akhir-akhir
ini muncul gagasan untuk membangun kampus Gerakan Pramuka, apa
yang dimaksud dengan kampus Gerakan Pramuka tersebut, apa konsep yang
melatarbelakanginya, serta bagaimana wujud dari Kampus Gerakan Pramuka yang
dimaksud?
PENGERTIAN
Pengertian Kampus Gerakan Pramuka berasal dari
pengertian kampus di satu pihak, serta pengertian Gerakan Pramuka di pihak
lain. Kata kampus berasal dari campus (latin) yang berarti field (Inggeris)
atau lapangan (Indonesia ).
Pada saat ini pengertian kampus dikaitkan dengan penyelenggaran pendidikan
tinggi. Kampus sebagaimana
yang tercantum dalam Collins Essential
English Dictionary adalah tanah (lahan terbuka) dan
bangunan dari Universitas atau Kolege (the grounds and buildings of a
university or college).
Pengertian Gerakan Pramuka dapat dilihat
dalam AD/ART. Gerakan Pramuka
adalah organisasi kepanduan Indonesia sebagai lembaga pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan sistem pendidikan kepramukaan. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem
pendidikan kepramukaan adalah proses
pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti generasi muda yang
luhur. (KepKwarnas No 220 tahun 2007).
Dari
kedua pengertian ini dapat disimpulkan yang dimaksud dengan Kampus Gerakan
Pramuka adalah tanah (lahan terbuka) dan bangunan tempat diselenggarakannya pendidikan
kepramukaan. Karena pendidikan kepramukaan berlangsung di alam terbuka, maka
aspek ketersediaan tanah (lahan terbuka) jauh
lebih penting dari pada bangunan. Ukuran luas tanah (lahan
terbuka) harus jauh melampaui luas bangunan.
Lebih
lanjut, aspek bangunan yang terdapat di Kampus Gerakan Pramuka, juga harus memiliki
karakteristik tersendiri. Bangunan tersebut disamping harus bersifat menunjang
proses belajar mengajar di alam terbuka, juga harus sesuai dengan prinsip
pendidikan di alam terbuka, yakni ramah dan peduli lingkungan.
KONSEP
Konsep dasar yang
melatar belakangi perlunya
membangun Kampus Gerakan Pramuka, sebenarnya bertitik tolak dari konsep pendidikan
kepramukaan itu sendiri. Pendidikan Kepramukaan diselenggarakan di alam
terbuka, dan karena itu memang memerlukan tersedianya tanah dan/atau lahan terbuka yang luas.
Di bangunnya bumi perkemahan, pada dasarnya bertitik tolak dari konsep
pendidikan di alam terbuka tersebut. Keasrian alam raya di bumi
perkemahan, yang tercermin pada rindangnya pepohonan, gemerciknya air
mengalir, curamnya lereng perbukitan, serta
jernihnya air danau atau bendungan
yang terpelihara, memang merupakan tempat yang tepat untuk melatih fisik, mental
dan sosial kaum muda, sehingga terbentuk
calon pe mimpin yang memiliki watak,
kepribadian serta budi pekerti yang handal untuk kepentingan bangsa dan negara
pada masa depan.
Sekalipun aspek ketersediaan tanah dan/atau lahan terbuka yang luas adalah pokok
dalam konsep pendidikan kepramukaan, tetapi untuk dapat mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang sempurna, ketersediaan tanah dan atau lahan terbuka saja tidak cukup.
Pendidikan kepramukan sebagai bagian dari proses pendidikan secara
keseluruhan, sekalipun dilaksanakan di alam terbuka, tetap memerlukan
tersedianya gedung-gedung yang dibangun secara khusus. Untuk menunjang
pendidikan di alam terbuka tersebut diperlukan tersedianya buku referensi dengan
jumlah dan variasi judul yang cukup. Agar koleksi buku referensi dapat dikelola
dengan baik, perlu dibangun gedung perpustakaan. Kecuali itu, sebagai
pendamping perpustakaan, diperlukan tersedianya toko buku dan kedai pramuka
yang menjual buku-buku serta
perlengkapan pendidikan di alam
terbuka. Untuk optimalisasi hasil, perlu
pula dibangun gedung khusus untuk toko buku dan kedai pramuka tersebut
Pendidikan kepramukaan dilaksanakan melalui permainan yang menantang. Untuk
mencegah terjadinya risiko kecelakaan, perlu
dilakukan persiapan yang cukup. Untuk ini adanya sesi penjelasan,
demonstrasi, dan bahkan simulasi dipandang penting, yang hasilnya akan
lebih optimal jika disampaikan dengan
mempergunakan pelbagai alat bantu visual pendidikan. Untuk terselenggaranya persiapan
yang seperti ini, perlu pula dibangun gedung demonstarsi dan simulasi permainan
pramuka yang representatif.
Tujuan pendidikan kepramukaan tidak hanya membentuk watak, kepribadian dan
budi pekerti kaum muda, tetapi juga pelbagai keterampilan, baik untuk menunjang
kehidupan masa depan (life skill) maupun untuk menyempurnakannya (soft skill).
Untuk terselenggaranya pendidikan pelbagai keterampilan ini, tentu diperlukan
tersedianya pelbagai sarana dan prasarana, berupa gedung-gedung perbengkelan
(workshop) tempat dimana generasi muda dapat belatih sambil bekerya.
Selanjutnya, untuk dapat menyelenggarakan serta mengelola pendidikan
kepramukaan, tentu diperlukan tersedianya para pelatih (baca pembina) serta
para pengelola, yang untuk kelancaran menyelenggarakan tugas, memerlukan pula
dukungan gedung perkantoran.
Sesungguhnyalah untuk menjamin keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
kepramukaan diperlukan tersedianya sarana dan prasarana berupa tanah (lahan terbuka) dan gedung-gedung, yang
secara keseluruhan disebut Kampus Gerakan Pramuka. Bukan hanya tanah (lahan terbuka) saja, sebagaimana yang selalu
menjadi asosiasi utama, pada setiap kali
menyebut bumi perkemahan.
WUJUD
Dari pengertian
dan konsep Kampus Gerakan Pramuka
sebagaimana dikemukakan diatas, dapat dikonseptualkan wujud dari Kampus Gerakan
Pramuka tersebut. Wujud yang dimaksud secara sederhana dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Terdiri dari
tanah (lahan terbuka) yang luas,
ditanami oleh pepohonan yang hijau dan rindang, ada sungai (kali) kecil dengan
airnya yang jernih dan mengalir, ada bukit-bukit tanah yang kokoh dengan tebingnya yang curam sampai landai, serta ada danau atau bendungan alamiah
dan buatan yang menampung ribuan liter air tawar yang segar.
2. Pada tanah (lahan
terbuka) yang luas tersebut dibangun pelbagai fasilitas permainan gerakan
pramuka (wild game) yang lengkap, seperti misalnya permainan halang rintang,
papan panjat, rumah pohon, flyfing fox, spider net, api unggun, panggung terbuka, dermaga kayak, penyelaman, terbang layang, serta air modeling.
3. Kecuali pelbagai
fasilitas permainan gerakan pramuka, pada tanah (lahan terbuka) yang luas
tersebut dibangun pula pelbagai fasilitas penunjang pelatihan di alam terbuka,
seperti tapak perkemahan, lapangan upacara, panggung upacara, gudang logistik,
sarana penerangan, sarana air minum, sarana mandi, cuci dan jamban, sarana
kesehatan (poliklinik atau RS lapangan), pos keamaan serta bangunan perkantoran lapangan.
4. Pada bagian depan
tanah (lahan terbuka) dibangun gedung, yang sekali gus dipakai sebagai gerbang
masuk Kampus Gerakan Pramuka, tempat dimana penerimaan tamu, penyampaian
informasi serta pembelian karcis masuk dilayani.
5. Tidak terlalu
jauh dari gerbang kampus, agak kebelakang dibangun gedung perkantoran, tempat dimana
para pengelola dan pelatih (pembina) Kampus Gerakan Pramuka berkantor. Gedung
perkantoran ini sebaiknya dilengkapi dengan cafetaria
6. Untuk lancarnya
kegiatan pelatihan, perlu dibangun gedung
pelatihan dengan kapasitan kelas yang cukup. Dianjurkan gedung pelatihan
ini dapat dilengkapi dengan bangunan perpustakaan yang juga terbuka untuk
umum, serta fasilitas asrama, tempat
dimana peserta latihan dapat menginap.
7. Untuk lebih
meningkatkan pemahaman peserta didik tentang pendidikan di alam terbuka, khususnya
pendidikan kepramukaan, perlu dibangun gedung museum gerakan pramuka, tempat
dimana perkembangan pendidikan alam terbuka dan/atau kepramukaan, dari masa ke masa, ditampilkan
8. Tersebar secara
terencana, dibangun gedung-gedung untuk dipakai sebagai bengkel (workshop),
tempat dimana para peserta didik dapat mengikuti pelatihan pelbagai
keterampilan. Gedung bengkel tersebut seyogiyanya dibangun terpisah. Pada
bagian tertentu dari tanah (lahan terbuka) dibangun gedung untuk bengkel seni
dan budaya. Pada bagian tertentu lainnya, dibangun gedung untuk bengkel kerajinan
tangan. Pada bagian tertentu yang lain, dibangun gedung untuk bengkel elektronik. Demikian seterusnya untuk
bengkel mesin, bengkel komputer, bengkel bahasa dan lain sebagainya, sesuai
dengan kemampuan, minat dan kebutuhan setempat.
Untuk menjaga kelestarian alam, arsitektur atau rancang bangun semua bangunan yang didirikan
di Kampus Gerakan Pramuka, harus sesuai dengan prinsip pokok penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan di alam terbuka, yakni ramah dan peduli lingkungan.
MANFAAT
Apabila Kampus Gerakan Pramuka dapat dibangun, paling tidak ada tiga manfaat yang akan diperoleh. Pertama,
fasilitas yang ada di Kampus Gerakan Pramuka akan dapat dimanfaatkan oleh semua
pihak yang memerlukan, terutama oleh Gugusdepan, yang pada saat ini, karena
mayoritas berada di sekolah, tidak memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.
Peserta didik dari Gugusdepan, pada akhir minggu, dapat datang ke Kampus
Gerakan Pramuka, untuk berlatih bersama.
Kedua, Kampus Gerakan Pramuka,
dengan memanfaatkan segala fasilitas yang dimilikinya, dapat secara teratur dan
terus menerus menyelenggarakan kegiatan kepramukaan, yang terbuka bagi siapa
saja, terutama mereka yang tergabung dalam Gugusdepan. Adalah diharapkan para
pengelola Kampus Gerakan Pramuka dapat menyusun
jadual kegiatan mingguan, lengkap dengan kegiatan kepramukaan yang akan ditampilkan dalam minggu yang
bersangkutan. Generasi muda secara perseorangan ataupun yang secara
bersama-sama terhimpun dalam satu organisasi, termasuk Gugusdepan, atau para
orang tua, dapat datang sendiri atau membawa anaknya, untuk mengikuti kegiatan
yang akan ditampilkan tersebut.
Ketiga, apabila manfaat pertama dan
kedua berhasil diraih, akan melahirkan
manfaat ketiga yakni pendidikan kepramukaan berjalan dengan lancar, minat
generasi muda mengikuti pendidikan keperamukaan meningkat dengan tajam,
serta tujuan pembentukan watak,
kepribadian dan budi pekerti handal generasi muda sebagai calon pemimpin masa
depan, akan dapat dicapai dengan memuaskan.
PENUTUP
Untuk terselenggaranya pendidikan kepramukaan, diperlukan antara lain
tersedianya sarana dan prasarana
pendidikan. Pada saat ini, sarana dan prasarana tersebut, sesuai dengan prinsip
pendidikan di alam terbuka, diwujudkan dalam bentuk bumi perkemahan, yang telah
dimiliki oleh banyak organisasi kepanduan di dunia, baik berskala daerah,
nasional, regional maupun internasional.
Menyadari bahwa tujuan pendidikan kepramukaan, tidak hanya membentuk watak,
kepribadian dan budi pekerti yang dapat dicapai melalui penghayatan dan
pengamalannilai-nilai dalam bentuk permainan di alam terbuka, tetapi juga
peningkatan pelbagai macam keterampilan yang dapat dicapai melalui pelatihan di
bengkel-bengkel yang sesuai, masa konsep bumi perkemahan agaknya sudah
dipandang waktunya untuk ditingkatkan menjadi Kampus Gerakan Pramuka.
DAFTAR
BACAAN
1.
Azrul
Azwar: Revitalisasi Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta, 2008
2.
Azrul Azwar : Revitalisasi Gugusdepan: Upaya memantapkan
Gugusdepan Wilayah, Kwarnas, Jakarta, 2008
3.
Collins
Essential English Dictionary, 2nd
Edition 2006, Harper Collins Publishers,
New York, 2006
4.
Kwarnas:
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 1999
5.
Kwarnas: Petunjuk Penyelenggaran Gugusdepan Gerakan Pramuka,
Kwarnas, Jakarta 2007
6.
Kwarnas:
Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka, Kwarnas,
Jakarta 2007
7. Robert
Baden Powell : Scouting for Boys, Oxford University Perss, New York 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar