Sabtu, 06 Juli 2013

STRATEGI KWARTIR GERAKAN PRAMUKA DALAM MEMPERLUAS PARTISIPASI SEKTOR DALAM PENGEMBANGAN SATUAN KARYA PRAMUKA


Azrul Azwar

Disampaikan pada Rapat  Koordinasi Lintas Sektor dan Provinsi Tahun 2011 Menpora, Bandung 7 April 2011

 

 

Pendahuluan

Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan non formal, bersifat sukarela, non politik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku bangsa dan agama. Gerakan ini dibentuk berdasarkan Keppres No 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 melalui fusi lebih dari 60 organisasi kepanduan di Indonesia. Pasda saat ini dasar hukum Gerakan Pramuka telah lebih diperkuat yakni dengan keluarnya  UU No 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka

 

Pendidikan kepramukaan adalah pendidikan non formal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai kepramukaan dan diselenggarakan menurut metoda kepramukaan. Nilai-nilai  kepramukaan  yang dimaksud disini adalah  TriSatya dan Dasa Darma. Sedangkan metoda kepramukaan  yang dimaksud disini adalah belajar interaktif dan progresif  dialam terbuka dengan bimbingan orang dewasa. Adapun tujuan pendidikan kepramukaan ialah :

1.    Membentuk karakter kaum muda sehingga memiliki watak, keperibadian dan akhlak mulia

2.    Menanamkan semangat kebangsaan agar kaum muda  cinta tanah air dan memiliki semangat bela negara

3.    Membekali kaum muda dengan berbagai kecakapan hidup  (life skill)

 

Materi pendidikan kepramukaan sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk dapat mencapai terbentuknya  karakter dan semangat kebangsaan materi pendidikan yang disampaikan adalah  Nilai-nilai kepramukaan. Sedangkan untuk pembekalan kaum muda,  materi pendidikan yang disampaikan adalah pedlbagai keterampilan  kepramukaan

 

Keterampilan kepramukaan dibedakan atas dua macam. Pefrtama, keterampilan umum, mencakup berbagai bidang  untuk semua anggota, sesuai dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohaninya. Kedua, keterampilan khusus, mencakup satu bidang tertentu untuk semua anggota, sesuai dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohaninya

 

            Penyelenggara pendidikan keteramplan  umum dan khusus untuk semua kelompok umur diselenggarakan oleh Gugus Depan. Sedangkan penyelenggara pendidikan keterampilan  khusus untuk anggota Pramuka Penegak dan Pandega diselenggarakan oleh Satuan Karya (Saka) Pramuka

 

Satuan karya Pramuka

            Satuan karya Pramuka adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega dalam satu bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan tertentu. Tiap Saka memiliki beberapa Krida yakni satuan terkecil dalam Saka yang mendalami kecakapan tertentu. Pada saat ini ada 8 saka yang dikenal yakni  Saka Bayangkara, Saka Dirgantara, Saka  Bahari, Saka  Wira Kartika, Saka Wanabakti,. Saka Taruna Bumi, Saka Bakti Husada serta Saka Kencana

 

Tiap Saka memiliki beberapa Krida, dan tiap Krida memiliki beberapa keterampilan yang pencapaiannya melalui penerapan Sistem Tanda Kecakapan Khusus (Sistem TKK) dan pemberian Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Sistem TKK adalah sistem belajar mengajar dengan menerapkan metoda kepramukaan untuk mencapai satu keterampilan  khusus . Sedangkan TKK adalah suatu tanda yang menunjukkan kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan, kemampuan sikap dan usaha seorang Pramuka dibidang tertentu sesuai dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohaninya

 

            Pendidikan keterampilan oleh Saka Pramuka, dalam batas-batas tertentu telah memberikan hasil yang menggembirakan. Jumlah keterampilan khusus serta jumlah pramuka Penegak dan Pandega yang menguasai  keteramplan khusus terus meningkat. Pada masa mendatang  untuk mengatasi  masalah  pengangguran, pendidikan keterampilan  yang semula bersifat generalis horizontal  akan diarahkan kepada pendidikan  keterampilan bersifat spesialis vertikal sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan (jobs creation)  secara mandiri

 

Sekalipun penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. termasuk pendidikan keteramplan,  menjadi tanggung jawab  Gerakan Pramuka, namun untuk diperolehnya hasil yang lebih optimal,  sering mengikutsertakan pelbagai pihak terkait. Pihak-pihak yang dimaksud adalah  Masyarakat, Swasta serta Pemerintah.  Khusus untuk keikutsertaan Pemerintah, dukungan yang diberikan lazimnya mencakup tiga hal pokok  yakni dukungan sumber daya, dukungan pendampingan program serta dukungan legislasi

 

Strategi perluasan partisipasi sektoral

Khusus untuk pendidikan keterampilan yang diselenggarakan oleh Saka,  karena menghasilkan keterampilan yang bersifat khusus,  dukungan diharapkan pula dapat  diberikan oleh sektor pemerintah terkait. Setiap sektor dalam pemerintahan,  pasti memiliki program yang terkait dengan pembinaan kaum muda. Disini program terkait kaum muda tersebut dilaksanakan melalui konsep ke-Saka-an.

 

Untuk diperolehnya partisipasi Sektor terkait dalam pelaksanaan pendidikan keterampilan khusus kepremukaan yang sebesar-besarnjya , ada beberapa langkah yang pokok harus dilakukan, yakni  (1) menetapkan  keterampilan  khusus yang perlu dikembangkan melalui konsep Saka,  (2) mengidentifikasi  sektor pemerintah terkait, sosialisasi, serta mensepakati pembentukan Saka, (3) menyusun, menyelenggarakan dan menilai secara berkala pelaksanaan program kerja Saka, mencakup kemampuan meningkatnya keterampilan kaum muda, kemampuan  membantu pelaksanaan dan pencapaian tujuan sektor pemerintah  serta besarnya  manfaat yang diperoleh  masyarakat

 

            Untuk menjamin keberhasilan pelatihan keterampilan keperamukaan, khususnya keterampilan yang bersifat khusus, harus dapat dilakukan perluasan partisipasi Sektoral yang akan diajak untuk melaksanakan pendidikan keterampian khusus kepramukaan. Untuk ini ada empat  strategi pokok yang dapat dilakukan, yakni :

1.    Mengutamakan pelaksanaan program yang membantu percepatan pencapaian tujuan program sektoral

2.    Program tersebut tercantum sebagai salah satu program kerja (prioritas) sektoral

3.    Program yang dilaksanakan menghasilkan kecakapan (juga nilai-nilai) yang dapat segera dimanfaatkan oleh kaum muda

4.    Pelaksanaan program dengan memanfaatkan seluas-luasnya sumber daya sektoral yang sudah tersedia

 

Penutup

Salah satu tujuan Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan yang bersifat non formal adalah menambah keterampilann anggota Pramuka. Keteramplan  pramuka dibedakan atas keterampilan  umum dan keterampilan  khusus. Untuk terselenggaranya pelatihan keterampilan  khusus bagi pramuka Penegak dan Pandega dibentuk Satuan Karya Pramuka

 

Dalam batas-batas tertentu pendidikan keteramplan  khusus oleh Saka telah memberikan hasil yang menggembirakan. Pada masa mendatang untuk turut mengasti masalah pengangguran, pendidikan  keterampilan  Pramuka akan lebih diarahkan pada kemampuan membuka peluang kerja (jobs creation) .

 

Untuk terselenggaranya pelbagai program pendidikan tersebut perlu dijalin kerja sama dengan pelbagai pihak, termasuk dari pemerintah. Strategi yang dipakai untuk perluasan partisipasi sektor pemerintah adalah mengutamakan program yang mempercepat tercapainya tujuan program sektoral

 

Daftar bacaan

 

1.    Kwarnas:  Petunjuk Penyelenggaran Gugusdepan Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 2007

2.    Kwarnas: Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 2007

3.    Kwarnas : Peraturan Pelaksanaan Satuan Karya Gerakan Pramuka, Jakarta 2002.

 

 

-00-

                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar