Sabtu, 06 Juli 2013

KAMPUS GERAKAN PRAMUKA


Azrul Azwar

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

 

 

PENDAHULUAN

Keppres No 238 tahun 1961 menyebutkan bahwa Gerakan Pramuka adalah satu-satunya organisasi yang mendapat tugas menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Adapun yang dimaksud dengan pendidikan kepanduan (baca kepramukaan) disini ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti generasi muda yang luhur. (KepKwarnas No 220 tahun 2007).

 

Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan kepanduan dan/atau kepramukan tersebut banyak hal yang harus dipersiapkan. Salah satu diantaranya adalah tersedianya pelbagai sarana dan prasarana pendidikan.

 

Sebenarnya dalam konsep pendidikan kepramukaan yang dimaksud dengan sarana dan prasarana pendidikan tersebut adalah alam  raya (bumi, air, angkasa)  dengan pelbagai kekayaan yang dimilikinya. Para Pembina, dengan menggunakan Metoda Kepramukaan, menyampaikan Prinsip Dasar Kepramukaan (nilai-nilai dan keterampilan kepramukaan) kepada para peserta didik (mulai dari tingkat siaga sampai dengan tingkat pendega) di alam  terbuka. Representasi dari sarana dan prasarana pendidikan di alam terbuka  tersebut,  adalah  bumi perkemahan, yang pada saat ini telah banyak dimiliki oleh pelbagai organisasi kepanduan di dunia, baik yang berskala lokal, nasional, regional maupun internasional.

 

Lalu jika pada akhir-akhir ini muncul gagasan untuk  membangun kampus Gerakan Pramuka, apa yang dimaksud dengan kampus Gerakan Pramuka tersebut, apa konsep yang melatarbelakanginya, serta bagaimana wujud dari Kampus Gerakan Pramuka yang dimaksud?

 

 

PENGERTIAN

            Pengertian Kampus Gerakan Pramuka berasal dari pengertian kampus di satu pihak, serta pengertian Gerakan Pramuka di pihak lain. Kata kampus berasal dari campus (latin) yang berarti field (Inggeris) atau lapangan (Indonesia). Pada saat ini pengertian kampus dikaitkan dengan penyelenggaran pendidikan tinggi. Kampus sebagaimana yang tercantum dalam  Collins Essential English Dictionary  adalah  tanah (lahan terbuka)    dan bangunan dari Universitas atau Kolege (the grounds and buildings of a university or college).

 

Pengertian Gerakan Pramuka dapat dilihat dalam  AD/ART. Gerakan Pramuka adalah organisasi kepanduan Indonesia sebagai lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan sistem pendidikan kepramukaan.  Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pendidikan kepramukaan adalah  proses pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti generasi muda yang luhur. (KepKwarnas No 220 tahun 2007).

 

Dari kedua pengertian ini dapat disimpulkan yang dimaksud dengan Kampus Gerakan Pramuka adalah tanah (lahan terbuka) dan bangunan tempat diselenggarakannya pendidikan kepramukaan. Karena pendidikan kepramukaan berlangsung di alam terbuka, maka aspek ketersediaan tanah  (lahan terbuka) jauh lebih penting dari pada bangunan. Ukuran luas tanah  (lahan terbuka) harus jauh melampaui luas bangunan.

 

Lebih lanjut, aspek bangunan yang terdapat  di Kampus Gerakan Pramuka, juga harus memiliki karakteristik tersendiri. Bangunan tersebut disamping harus bersifat menunjang proses belajar mengajar di alam terbuka, juga harus sesuai dengan prinsip pendidikan di alam terbuka, yakni ramah dan peduli lingkungan.

 

KONSEP

            Konsep dasar yang             melatar belakangi perlunya membangun Kampus Gerakan Pramuka, sebenarnya bertitik tolak dari konsep pendidikan kepramukaan itu sendiri. Pendidikan Kepramukaan diselenggarakan di alam terbuka, dan karena itu memang memerlukan tersedianya tanah  dan/atau lahan terbuka yang luas.

 

Di bangunnya bumi perkemahan, pada dasarnya bertitik tolak dari konsep pendidikan di alam terbuka tersebut. Keasrian alam raya di bumi perkemahan,  yang tercermin pada  rindangnya pepohonan, gemerciknya air mengalir, curamnya lereng perbukitan,  serta  jernihnya air danau atau bendungan   yang terpelihara, memang merupakan  tempat yang tepat untuk melatih fisik, mental dan sosial kaum muda,  sehingga terbentuk calon pe mimpin  yang memiliki watak, kepribadian serta budi pekerti yang handal untuk kepentingan bangsa dan negara pada masa depan.

 

Sekalipun aspek ketersediaan tanah  dan/atau lahan terbuka yang luas adalah pokok dalam konsep pendidikan kepramukaan, tetapi untuk dapat mencapai  tujuan pendidikan kepramukaan yang  sempurna, ketersediaan tanah  dan atau lahan terbuka saja tidak cukup.

 

Pendidikan kepramukan sebagai bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan, sekalipun dilaksanakan di alam terbuka, tetap memerlukan tersedianya gedung-gedung yang dibangun secara khusus. Untuk menunjang pendidikan di alam terbuka tersebut diperlukan tersedianya buku referensi dengan jumlah dan variasi judul yang cukup. Agar koleksi buku referensi dapat dikelola dengan baik, perlu dibangun gedung perpustakaan. Kecuali itu, sebagai pendamping perpustakaan, diperlukan tersedianya toko buku dan kedai pramuka yang  menjual buku-buku  serta  perlengkapan  pendidikan di alam terbuka. Untuk optimalisasi hasil,  perlu pula dibangun gedung khusus untuk toko buku dan kedai pramuka tersebut

 

Pendidikan kepramukaan dilaksanakan melalui permainan yang menantang. Untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan, perlu  dilakukan persiapan yang cukup. Untuk ini adanya sesi penjelasan, demonstrasi, dan bahkan simulasi dipandang penting, yang hasilnya akan lebih  optimal jika disampaikan dengan mempergunakan pelbagai alat bantu visual pendidikan. Untuk terselenggaranya persiapan yang seperti ini, perlu pula dibangun gedung demonstarsi dan simulasi permainan pramuka yang representatif.

 

Tujuan pendidikan kepramukaan tidak hanya membentuk watak, kepribadian dan budi pekerti kaum muda, tetapi juga pelbagai keterampilan, baik untuk menunjang kehidupan masa depan (life skill) maupun untuk menyempurnakannya (soft skill). Untuk terselenggaranya pendidikan pelbagai keterampilan ini, tentu diperlukan tersedianya pelbagai sarana dan prasarana, berupa gedung-gedung perbengkelan (workshop) tempat dimana generasi muda dapat belatih sambil bekerya.

 

Selanjutnya, untuk dapat menyelenggarakan serta mengelola pendidikan kepramukaan, tentu diperlukan tersedianya para pelatih (baca pembina) serta para pengelola, yang untuk kelancaran menyelenggarakan tugas, memerlukan pula dukungan gedung perkantoran.

 

Sesungguhnyalah untuk menjamin keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan kepramukaan diperlukan tersedianya sarana dan prasarana berupa tanah  (lahan terbuka) dan gedung-gedung, yang secara keseluruhan disebut Kampus Gerakan Pramuka. Bukan hanya tanah  (lahan terbuka) saja, sebagaimana yang selalu menjadi asosiasi utama,  pada setiap kali menyebut bumi perkemahan.

 

WUJUD

            Dari pengertian dan konsep  Kampus Gerakan Pramuka sebagaimana dikemukakan diatas, dapat dikonseptualkan wujud dari Kampus Gerakan Pramuka tersebut. Wujud yang dimaksud secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:

 

1.    Terdiri dari tanah (lahan terbuka) yang luas,  ditanami oleh pepohonan yang hijau dan rindang, ada sungai (kali) kecil dengan airnya yang jernih dan mengalir,  ada  bukit-bukit  tanah yang kokoh  dengan tebingnya yang curam sampai  landai, serta ada danau atau bendungan alamiah dan buatan yang menampung ribuan liter air tawar yang segar.

 

2.    Pada tanah (lahan terbuka) yang luas tersebut dibangun pelbagai fasilitas permainan gerakan pramuka (wild game) yang lengkap, seperti misalnya permainan halang rintang, papan panjat, rumah pohon, flyfing fox, spider net, api unggun,  panggung terbuka,  dermaga kayak, penyelaman, terbang layang,  serta air modeling.

 

3.    Kecuali pelbagai fasilitas permainan gerakan pramuka, pada tanah (lahan terbuka) yang luas tersebut dibangun pula pelbagai fasilitas penunjang pelatihan di alam terbuka, seperti tapak perkemahan, lapangan upacara, panggung upacara, gudang logistik, sarana penerangan, sarana air minum, sarana mandi, cuci dan jamban, sarana kesehatan (poliklinik atau RS lapangan), pos keamaan serta  bangunan  perkantoran lapangan.

 

4.    Pada bagian depan tanah (lahan terbuka) dibangun gedung, yang sekali gus dipakai sebagai gerbang masuk Kampus Gerakan Pramuka, tempat dimana penerimaan tamu, penyampaian informasi serta pembelian karcis masuk dilayani.

 

5.    Tidak terlalu jauh dari gerbang kampus, agak kebelakang dibangun gedung perkantoran, tempat dimana para pengelola dan pelatih (pembina) Kampus Gerakan Pramuka berkantor. Gedung perkantoran ini sebaiknya dilengkapi dengan cafetaria

 

6.    Untuk lancarnya kegiatan pelatihan, perlu dibangun gedung  pelatihan dengan kapasitan kelas yang cukup. Dianjurkan gedung pelatihan ini dapat dilengkapi dengan bangunan perpustakaan yang juga terbuka untuk umum,  serta fasilitas asrama, tempat dimana peserta latihan dapat menginap.

 

7.    Untuk lebih meningkatkan pemahaman peserta didik tentang pendidikan di alam terbuka, khususnya pendidikan kepramukaan, perlu dibangun gedung museum gerakan pramuka, tempat dimana perkembangan pendidikan alam terbuka dan/atau kepramukaan,  dari masa ke masa, ditampilkan

 

8.    Tersebar secara terencana, dibangun gedung-gedung untuk dipakai sebagai bengkel (workshop), tempat dimana para peserta didik dapat mengikuti pelatihan pelbagai keterampilan. Gedung bengkel tersebut seyogiyanya dibangun terpisah. Pada bagian tertentu dari tanah (lahan terbuka) dibangun gedung untuk bengkel seni dan budaya. Pada bagian tertentu lainnya,  dibangun gedung untuk bengkel kerajinan tangan. Pada bagian tertentu yang lain, dibangun gedung untuk  bengkel elektronik. Demikian seterusnya untuk bengkel mesin, bengkel komputer, bengkel bahasa dan lain sebagainya, sesuai dengan kemampuan, minat dan kebutuhan setempat.

 

Untuk menjaga kelestarian alam, arsitektur atau  rancang bangun semua bangunan yang didirikan di Kampus Gerakan Pramuka, harus sesuai dengan prinsip pokok penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di alam terbuka, yakni ramah dan peduli lingkungan.

 

 

 

MANFAAT

Apabila Kampus Gerakan Pramuka dapat dibangun, paling tidak ada tiga  manfaat yang akan diperoleh. Pertama, fasilitas yang ada di Kampus Gerakan Pramuka akan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang memerlukan, terutama oleh Gugusdepan, yang pada saat ini, karena mayoritas berada di sekolah, tidak memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Peserta didik dari Gugusdepan, pada akhir minggu, dapat datang ke Kampus Gerakan Pramuka, untuk berlatih bersama.

 

 Kedua, Kampus Gerakan Pramuka, dengan memanfaatkan segala fasilitas yang dimilikinya, dapat secara teratur dan terus menerus menyelenggarakan kegiatan kepramukaan, yang terbuka bagi siapa saja, terutama mereka yang tergabung dalam Gugusdepan. Adalah diharapkan para pengelola Kampus Gerakan Pramuka dapat menyusun  jadual kegiatan mingguan, lengkap dengan kegiatan kepramukaan  yang akan ditampilkan dalam minggu yang bersangkutan. Generasi muda secara perseorangan ataupun yang secara bersama-sama terhimpun dalam satu organisasi, termasuk Gugusdepan, atau para orang tua, dapat datang sendiri atau membawa anaknya, untuk mengikuti kegiatan yang akan ditampilkan tersebut.

 

 Ketiga, apabila manfaat pertama dan kedua berhasil  diraih, akan melahirkan manfaat ketiga yakni pendidikan kepramukaan berjalan dengan lancar, minat generasi muda mengikuti pendidikan keperamukaan meningkat dengan tajam, serta  tujuan pembentukan watak, kepribadian dan budi pekerti handal generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan, akan dapat dicapai dengan memuaskan.

 

 

PENUTUP

Untuk terselenggaranya pendidikan kepramukaan, diperlukan antara lain tersedianya sarana  dan prasarana pendidikan. Pada saat ini, sarana dan prasarana tersebut, sesuai dengan prinsip pendidikan di alam terbuka, diwujudkan dalam bentuk bumi perkemahan, yang telah dimiliki oleh banyak organisasi kepanduan di dunia, baik berskala daerah, nasional, regional maupun internasional.

 

Menyadari bahwa tujuan pendidikan kepramukaan, tidak hanya membentuk watak, kepribadian dan budi pekerti yang dapat dicapai melalui penghayatan dan pengamalannilai-nilai dalam bentuk permainan di alam terbuka, tetapi juga peningkatan pelbagai macam keterampilan yang dapat dicapai melalui pelatihan di bengkel-bengkel yang sesuai, masa konsep bumi perkemahan agaknya sudah dipandang waktunya untuk ditingkatkan menjadi Kampus Gerakan Pramuka.

 

 

DAFTAR BACAAN

 

1.    Azrul Azwar: Revitalisasi Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta, 2008

2.    Azrul Azwar : Revitalisasi Gugusdepan: Upaya memantapkan Gugusdepan Wilayah, Kwarnas, Jakarta, 2008

3.    Collins Essential English Dictionary, 2nd Edition 2006, Harper Collins Publishers,  New York, 2006

4.    Kwarnas: Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 1999

5.    Kwarnas:  Petunjuk Penyelenggaran Gugusdepan Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 2007

6.    Kwarnas: Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka, Kwarnas, Jakarta 2007

7.    Robert Baden Powell : Scouting for Boys, Oxford University Perss, New York 2004

 

 

 

 

 

           

 

 

 

           

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar